Salah satu tujuan dari fungsi orang-orang Kristen sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani adalah, untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Ini berarti, berkat yang kita terima dari Tuhan, tidak kita gunakan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk memberkati orang lain juga.
Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau” (Kejadian 27:38). Manusia sering mengutarakan suatu harapan untuk kehidupan yang diberkati baik kepada dirinya, keturunanya dan berkat kepada sesamanya.
8 Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
Semua orang tentunya ingin diberkati. Diberkati dalam karier dan usaha, memiliki keuangan yang mapan, kekayaan berlimpah dan keluarga bahagia adalah impian setiap orang. Tidak ada masalah dengan kata “berkat”, tetapi bagaimana cara meraih berkat itulah masalahnya.
Kita sadar bahwa kita telah kehilangan makna perayaan pengucapan syukur yang sebenarnya. Kita mengeluh bahwa hari Pengucapan Syukur kita “tidak beres” karena cuaca buruk, makanan yang kurang enak, atau flu yang menjengkelkan.
Mungkin Yesus adalah satu-satunya orang yang mengingat "mereka yang terlupakan" saat itu. Di tengah hingar-bingar pesta, Yesus mengingat "mereka yang terlupakan", yaitu para pelayan. Maria memerintahkan para pelayan, "Ikuti saja apa yang Yesus katakan kepada kalian" dan mereka pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus.
Tentu saja asalkan kita sendiri mau untuk membuka diri untuk dipakai oleh Allah dan meninggalkan “energi” negatif dari perasaan “terlupakan”.
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah."
Seorang pria lain sedang menghadapi masa-masa yang sangat sulit dalam pekerjaan. Itu merupakan krisis besar yang sangat berpengaruh terhadap dirinya dan masa depan perusahaannya.
Menghadapi segala situasi dengan penuh syukur bukanlah suatu bentuk penyangkalan atas kesulitan. Cara itu justru menolong kita melihat situasi tersebut melalui cara pandang Allah, yakni melihat sebagai kesempatan untuk merasakan kuasa dan kasih-Nya.
2. Pada saat yang sama, perasaan “terlupakan” yang sudah membentuk “energi” negatif membuat kita jadi melupakan bagaimana sesungguhnya Tuhan tetap memperhatikan dan mengasihi kita, serta selalu ada bagi kita terutama di saat-saat genting kehidupan ini.
Kata "cerdik" more info dalam bahasa aslinya berarti "penuh perhatian". Kadang kala orang-orang dunia memiliki tata krama yang lebih baik daripada para pengikut Yesus.
"Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Frase Yunani “pekerjaan baik” dalam ayat ini adalah “ergois agathois” diterjemahkan “perbuatan-perbuatan yang baik”. Kata “agathois” berasal dari kata “agathos” yaitu kata Yunani biasa untuk menerangkan gagasan yang “baik” sebagai kualitas jasmani atau moral. Kata ini dapat berarti “baik, mulia, patut, yang terhormat, dan mengagumkan”.